Jokowi, Programmer dan Sistem e-Government

jokowi

Debat kandidat pertama calon presiden Republik Indonesia untuk periode 2014-2019 telah usai. Dari pemaparan dua calon kandidat yaitu Prabowo dan Jokowi, setidaknya ada hal menggelitik dan menjadi bahan pembicaraan di beberapa komunitas programmer.

Tak lain halnya adalah statemen jawaban untuk e-government dari calon presiden RI Joko Widodo yang menyebutkan bahwa “Panggil saja programmer, tidak ada 2 minggu bisa dirampungkan“. Dari statemen tersebut banyak sekali para penggelut dunia programmer yang memberikan komentar. Kebanyakan mereka mengambil sisi positif dan sedikit yang mengerutkan dahi.

Setelah penulis telisik beberapa pidato pak Jokowi jauh sebelum menjadi gubernur DKI Jakarta, atau sewaktu beliau masih menjabat sebagai walikota Surakarta (baca: Solo). Ternyata Jokowi memang memiliki konsep dan prinsip manajemen government (baca: Pemerintahan) yang memang harus dilakukan secara sistematis, bukan lagi tradisional. Efek dari konsep yang berbasis sistemis ini tentu saja akan memberikan dampak langsung bagi pelayanan yang lebih baik.

Silahkan lihat video dibawah ini untuk statement Jokowi mengenai e-government di Solo :

Jika dilihat secara kenyataan, atau mungkin yang telah kita rasakan selama ini. Pelayanan birokrasi di negara kita memang masih carut marut dan sering terjadi kekacauan pada sistem. Imbasnya adalah pemerintah terasa tidak pecus memelihara negeri ini.Β Sistem-sistem yang dibuat pada birokrasi kita sekarang ini memang sudah ada beberapa pembenahan pada sektor-sektor tertentu. Pajak misalnya.

Akan tetapi sistem yang digunakan pada sektor lain masih banyak menggunakan proses tradisional. Dimana sistem tradisional yang dimaksud adalah penulisan manual form, pengelolaan keuangan, manajemen dokumen dan lain sebagainnya, tentu memiliki banyak kelemahan. Selain merepotkan, juga kurang efektif dan efisian dalam hal proses.

Dari beberapa kasus yang penulis rasakan, penggunaan sistem e-government maupun sistem berbasis teknologi informasi baik yang digunakan pemerintah, kampus atau sekolah memang cukup terasa. Anggaran memang melonjak untuk pengaplikasiannya, tapi secara keseluruhan sistem seperti ini lebih memudahkan masyarakat, dan yang pasti meminimalisir adanya praktik kecurangan.

Kemudian bagi penulis, mengenai statemen Jokowi tentang pembuatan sistem selama 2 minggu tersebut, “Jangankan 2 minggu, 2 hari pun bisa jadi, Pak“. Serahkan pada kita. πŸ˜€

 

 

Muhammad K Huda

A non exhausted blogger person within fullstack engineer (spicy food), open source religion, self-taught driver and maybe you know or don't like it. Simply says, Hello from Me!

 

18 thoughts on “Jokowi, Programmer dan Sistem e-Government

  1. Yup bro .. emg byak bgt yg mnyindir/pesimis … yg artinya secara g lsg mereka juga mrendahkan para anak bangsa sndiri πŸ™

    Kalau mnurut saya g ada yg salah ama statement tsb, karena pasti yg d hire pak Jokowi pasti bukan single programmer, tapi team, dan pastinya yg memang sudah berpengalaman membuat app skala besar seperti e-gov ini πŸ˜€

    Go Indonesia πŸ˜€

    1. Sistem e-Government merupakan bentuk implementasi dari sistem pemerintahan dari cara manual ke semi-automatis. Dimana pekerjaan manusia akan terbantu, setidaknya tidak terlalu ribet bingits lah.. πŸ˜€

    2. Nah ini sudah 2 minggu… HAUAHAUAHAUAHAUAHAYU E-MANG GUE PIKIRIN BEGITU KATA PAK JOKO WI kikikiki

  2. Ngliat tulisan masbro jadi keinget tema yang sama diangkat jadi thread-thread di kaskus. Wah, banyak adu mulut disitu pada ngributin “Bisa kok” vs “Gak Bisa”..
    Saya yakinlah banyak yg capable buat ngerjain proyek e-goverment ini. Indonesia kalo mau maju emang kudu dipaksa keluar dari zona nyaman πŸ˜€

  3. Terlepas dari banyaknya argumen yang pesimis , saya sangat mendukung e-government karena saya sudah muak jika mengurus hal-hal berbau adminstrasi dari satu tempat ke tempat lain selalu mengisi formulir yang sama.

  4. 2 hari? are you fucking kidding me? kemampuan baru segitu aja belagu -_-

    tak kasih tau ya, bikin sistem untuk professional gak segampang yang dikira -_- banyak tahapan selain cuman bikin kode doang… apalagi ini untuk pemerintahan -_-

  5. Kayaknya mas jokowi pro pada programer ya mas hehhehe… saya rasa bukan hanya sistem yang harus di rombak tetapi manusia di dalam sistem itu harus tau dan mengerti tentang komputer, klo dilihat sekarang lebih bnyak yang duduk di kedai kopi daripada kerja di kantor, sangat disayangkan uang rakyat di berikan kepada manusia yang kurang produktif .
    salam kenal mas .. hehhee … go to e-Government

  6. Yang bilang ‘tidak bisa’ bukan berarti sesorang yang pesimis bro, mungkin lebih memiliki pemikiran yang realistis dari pada mengada ada.
    Memang anda pernah mengerjakan sistem pemerintahaan selama 2 minggu ?
    Kadang terlalu banyak omong padahal hidupnya masih belum banyak pengalaman.
    Ingat bekerja team itu tidak mudah, perlu adanya kordinasi yang baik, dan project pun perlu perancangan yang matang, ga cuma asal ngomong asal jadi.

    Ingat kalimat perampingan menteri ? Apa jadinya ?
    Beda waktu beda ucapan. Integritas itu penting.

  7. enggak ada yang namanya mustahil. selama ada kemauan , pasti ada jalan. semnagat programmer indonesia. menuju Indonesia Era Digital..

Comments are closed.