Robohnya Sistem Keamanan Data Perusahaan

Perkembangan teknologi dizaman sekarang memang amat sangat pesat, ibarat kasarnya adalah hari ini ada teknologi baru yang muncul dipasaran besoknya sudah ada teknologi baru yang siap dipasarkan lagi. Begitulah sifat teknologi, yang jika manusia modern tidak mengikutinya, maka bersiap-siaplah untuk menjadi manusia primitif.

Teknologi yang semakin berkembang ini juga menyasar ke berbagai arena kehidupan masyarakat, mulai dari gaya hidup yang saat ini sedang booming penggunaan mobile phone atau telepon pintar, hingga ke dunia bisnis maupun perkantoran. Saat ini, sejarah yang kita kenal dimasa lalu adalah peninggalan-peninggalan kuno nan antik. Maka sejarah yang akan datang adalah peninggalan-peninggalan teknologi modern yang pada detik ini pembaca gunakan.

Berbicara mengenai teknologi yang merambah ke dunia bisnis maupun perkantoran, area ini merupakan zona dimana teknologi telah menyuplai dan mendukung segala kebutuhan bisnis. Mulai dari transaksi uang yang telah mempergunakan ATM maupun mobile banking, customer support yang memakai telephon untuk me-maintain agar kebutuhan client tetap terjaga, hingga perputaran data dan informasi di dalam kantor yang juga telah mempergunakan teknologi email.

Penemu Email

Teknologi email inilah yang akan kita bahas pada artikel ini. Email telah ditemukan oleh seorang insinyur Komputer bernama Raymond Samuel Tomlinson pada akhir 1971. Email bukan lagi merupakan teknologi baru. Akan tetapi jika kita berbicara mengenai email, maka kaitannya adalah data dan informasi. Permasalahan dari dua hal (data dan informasi) inilah yang saat ini sedang mengguncang dunia melalui berbagai media yang memberitakan mengenai Edward Snowden tentang kasus spionase yang dilakukan oleh negara Paman Sam. Berbagai kasus yang diungkap media bukan hanya mengakibatkan gejolak di masyarakat, namun telah merambah ke dunia politik dan pemerintahan, seperti penyadapan Australia di Indonesia, Amerika di Spanyol, di Eropa dan masih banyak lagi yang belum terungkap.

Edward Snowden

Snowden mungkin hanya mengungkap sebagian kecil dari data penyadapan telephon baik warga maupun pejabat tinggi. Yang perlu dipertanyakan adalah apakah ada data lain yang disadap ? Jawabannya pasti ada ! Data apakah itu ? Mungkin saja berkaitan dengan email atau transaksi informasi dan data yang mempergunakan media internet lainnya. Telephon saja bisa disadap, apalagi data di internet. Hacker kelas kacangan mungkin tidak bisa menyadap telephon, tapi hacker bisa menyadap informasi lalu lintas data di internet yang ada di sekitar kita hanya dengan tools otomatis dan bisa didownload langsung secara gratis.

Keamanan data akan sangat menarik jika kita menyangkut pautkannya dengan kegiatan bisnis, karena bisa jadi strategi maupun ide bisnis sebuah perusahaan bisa dicuri oleh perusahaan lain sebelum perusahaan yang memiliki ide tersebut melakukan eksekusi. Permasalah pencurian ide maupun strategi ini sebenarnya sudah banyak yang sering membahas. Akan tetapi di era yang serba canggih sekarang, sebuah perusahaan terkadang tidak sadar dan malah membiarkan data maupun informasi perusahaannya disimpan di tempat yang tidak semestinya dan tidak dijaga dengan sebaik mungkin.

Beberapa dekade atau bahkan ratusan tahun yang lalu, data arsip dari sebuah perusahaan baik yang bersifat urgent, penting, maupun tidak penting biasanya disimpan di dalam lemari yang kuncinya bisa jadi hanya para pemilik perusahaan yang memiliki. Selain itu, data juga tidak bisa diberikan kepada sembarangan karyawan perusahaan, hanya orang-orang khusus dan dengan perjanjian tertentu yang bisa mengetahui isi data arsip tersebut.

Tetapi lihatlah sekarang ini, dengan munculnya teknologi-teknologi baru yang mempermudah penyimpanan data sekaligus pengelolaan data secara lebih efektif dan praktis, yang dimana seseorang hanya membutuhkan koneksi internet, dari mana saja, dimana saja, dan kapan saja bisa mengaksesnya. Mereka tidak sadar, dimana data itu disimpan. Mungkin kita bisa tahu dimana letak negara dimana data itu dikumpulkan, tetapi yang akan penulis utarakan adalah Apakah ada orang lain yang sebenarnya tidak memiliki kepentingan terhadap data tetapi mampu mengakses data tersebut ? Entah itu pemilik tempat penyimpanan data (data center), pekerja di data center atau mungkin para pencuri (hacker) ?

Pekerja Data Center (Flickr)

Tidak akan mungkin perkembangan sebuah perusahaan tidak diimbangi dengan topangan teknologi di dalamnya. Pasti dan penulis sangat yakin, semua perusahaan bonafit dan perusahaan kecil di dunia telah memanfaatkan teknologi baik itu untuk penyimpanan data, untuk berhubungan dengan partner bisnis, maupun untuk berhubungan dengan para karyawan mereka. Semua data yang berlalu lintas di dunia maya tersebut kemungkinan terburuknya adalah dibajak oleh pihak-pihak yang tidak perusahaan inginkan.

Seakan telah keblinger dengan perkembangan teknologi, dengan biaya yang fantastis dan amat mahal pun sebuah perusahaan berani merogoh dana mereka untuk mengaplikasikan teknologi tersebut agar kebutuhan perusahaan terpenuhi. Atau yang lebih parah lagi, ada beberapa perusahaan yang mengaplikasikan teknologi baru nan canggih hanya untuk mengikuti tren agar kompetitor tersaingi. Dengan mewanti-wanti segala aspek buruk yang terjadi, apakah sebuah perusahaan harus selalu menggunakan teknologi tersebut ? penulis menyarankan hindari teknologi untuk keperluan yang penting dalam perusahaan.

Terkadang, saking gayanya sebuah perusahaan, meeting pun harus dilakukan secara online (melalui video call), pembicaraan dengan sesama kolega bisnis yang bersifat urgent dilakukan melalui telepon seluler, dan lain sebagainya. Apakah hal ini salah ? Tentu saja tidak. Tetapi lihatlah, betapa rentannya data tersebut diretas oleh orang lain.

Kembali lagi, teknologi akan sangat menolong jika kita mengaplikasikannya untuk keperluan yang semestinya. Boleh jadi jika memang itu hal yang sangat penting, teknologi adalah jalan pintas untuk menuju kesana. Akan tetapi, berhati-hati dalam menggunakan teknologi adalah kewajiban. Tidak semua aspek harus dijalankan dan ditopang menggunakan teknologi.

Penulis tidak akan mengolok-olok atau menjelek-jelekkan perkembangan teknologi saat ini, karena penulis juga pemakai sekaligus korban perkembangan teknologi. Penulis hanya memberikan saran yang entah itu diterima atau tidak, bukan hanya untuk urusan bisnis, tapi juga kehidupan sehari-hari. Berhati-hatilah menggunakan teknologi, karena robohnya keamanan data maupun informasi adalah bukan karena kesalahan teknologi, tetapi karena manusia itu sendiri.

Sepandai-pandainya teknisi IT meloncat, pasti ada kutu disekitarnya.


Written by Muhammad K. Huda

Muhammad K Huda: A non exhausted blogger person within fullstack engineer (spicy food), open source religion, self-taught driver and maybe you know or don't like it. Simply says, Hello from Me!
Related Post