Alasan Javascript Menjadi Primadona Web Developer (2)

Bagian dua dari tulisan ini, akan saya lanjutkan alasan-alasan yang menjadikan Javascript, bahasa pemrograman yang lahir kurang lebih 21 tahun silam (akhir 1995) sebagai bahasa pemrograman yang sangat digandrungi para penggiat web. Dua alasan sebelumnya yakni karena adanya NodeJS dan NPM, maka alasan kali cukup berbeda, namun secara tidak langsung masih berkutat dengan dua teknologi tersebut.

3. Hybrid Apps

Badge Hybrid Mobil Subaru (hybridcars.com)

Bila saat ini mulai muncul mobil dengan teknologi Hybrid, kombinasi antara tenaga listrik dan bensin/solar. Maka di dalam website dan aplikasi juga ada istilah Hybrid Apps. Seingat penulis, Hybrid dalam dunia website dan aplikasi mulai cukup menghangat ketika Cordova yang awalnya ditemukan oleh perusahaan bersama Nitobi hadir sebagai teknologi yang dapat mengakomodir teknologi website ke dalam aplikasi mobile native (Android, iOS, Blackberry, Windows Mobile, Tizen dan sejenisnya).

Pada masa itu, gebrakan Cordova sangatlah menakjubkan menurut hemat penulis, Cordova seakan-akan membantu mutasi bersifat positif kepada seorang web developer untuk menjadi mobile apps developer. Point menarik pada waktu itu, menjadi mobile developer bukanlah hal yang cukup mudah, selain karena harus mempelajari bahasa pemrograman baru, membangun aplikasi berbasis mobile apps harus mengikuti runtutan arsitektur pada mobile apps itu sendiri berkaitan dengan sensor-sensor yang ada pada device, seperti Accelerometer, GPS, Camera dan lainnya.

Cordova yang saat ini memiliki lisensi berbasis Apache 2.0 dan sudah menjadi milik Adobe memang menggunakan Javascript sebagai logic utama sekaligus HTML5 dan CSS untuk teknologi render ke browser atau device. Dengan bantuan Cordova, programmer dapat menggunakan bahasa pemrograman Javascript untuk dicompile ke bentuk aplikasi mobile.

Beberapa saat setelah kemunculan Cordova, maka lahirlah framework-framework berbasis Cordova yang dapat mengakomodir sistem pengembangan hybrid apps menjadi lebih tertata rapi. Framework tersebut diantaranya adalah :

  • Ionic Framework
  • Intel XDK
  • Telerik Platform (Kendo UI)
  • Monaca (Onsen UI)
  • Cocoon JS

Cordova, Phonegap, beserta platform Framework diatas masihlah cukup hangat setidaknya hingga tulisan ini saya rangkai. Dari semua framework tersebut, kesemuanya masih dalam status active development.

Tidak lama kemudian, seiring semakin canggihnya Cordova, muncullah teknologi Hybrid baru ciptaan perusahaan sosial media terkemuka yaitu Facebook bernama React Native. Juga berbasis Javascript, namun dengan standar teknologi Ecma-Script 6 (ES6). React Native tidak memerlukan Cordova dalam hal kompilasi, karena teknologi yang dipakai React Native dapat berjalan secara langsung dengan melakukan embedding Javascript pada device, kemudian React Native akan mengkompilasi berdasarkan keperluan perangkat maupun widget native yang dirujuk.

Jika pembaca cukup jeli, versi aplikasi mobile Facebook yang terpasang di gadget pembaca saat ini merupakan hasil dari kecanggihan React Native. Selain itu pula, Instagram juga menggunakan React Native.

Begitulah setidaknya bagaimana Javascript memiliki peranan sangat vital terhadap perkembangan di dunia mobile, sehingga memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap sistem pengembangan aplikasi mobile saat ini.

Disamping itu, teknologi Hybrid juga memangkas waktu maupun biaya terhadap pengembangan aplikasi karena Javascript tak kan membuat pengembang Meriang (Cita Citata). Yuk Dengerin! Biar Gak Meriang Baca Artikelnya! (Bukan iklan) Hahaha 😀

4. Progressive Web Apps

Ketika pembaca membuka website melalui smartphone, apakah pembaca pernah merasakan performa yang hebat, akses loading yang cepat dan fitur yang lengkap namun akurat pada website yang pembaca kunjungi? Begitulah setidaknya tujuan utama dari pengertian Progressive Web Apps yang sudah mulai memanas akhir-akhir ini.

Meskipun dapat dikatakan bahwa yang kita akses adalah sebuah website, namun performa website tersebut tidak kalah dengan aplikasi native yang terpasang pada perangkat Anda. Sehingga pengalaman pengguna saat melakukan akses website menjadi lebih nyaman dan pastinya menyenangkan. Itulah Progressive Web Apps.

Progressive Web Apps saat ini dijadikan kunci-kunci vital pengembangan mobile web (bukan native) oleh Startup. Di mancal lokal (mancanegara) maupun di negara kita juga, beberapa startup telah melakukan upgrade teknologi agar mobile web mereka tampil istimewa saat diakses melalu mobile. Teknologi yang dipakai tentu saja adalah Javascript.

Berbeda dengan Hybrid Apps, Progressive Web Apps secara teknis memasukkan beberapa fitur dari Hybrid Apps dan memanfaatkan kecanggihan browser mobile jaman sekarang agar website dapat tampil “mendekati” performa native. Pengguna tak perlu repot-repot melakukan instalasi aplikasi native pada keadaan tertentu, misalnya “miskin” kuota untuk download aplikasi di Apps Store, karena website versi mobile telah mampu mengakomodir fitur utama. Yang pasti, bagi developer akan selalu memikirkan agar User selalu Bahagia (Asal Kau Bahagia – Armada). :p

Setidaknya ada beberapa checklist penting, jika misalnya produk mobile web pembaca ingin bertransformasi menjadi Progressive Web Apps. Silahkan kunjungi https://developers.google.com/web/progressive-web-apps/checklist

Beberapa sumber menyebutkan bahwa Progressive Web Apps merupakan Next-Gen of Mobile Web (Generasi terbaru pengembangan website berbasis mobile).

Demikianlah pembaca, beberapa poin yang dapat penulis rangkum mengenai keunggulan Javascript dalam berbagai hal. Tentunya masih banyak positive thing lain dari teknologi Javascript yang belum dapat saya tulis disini, karena keterbatasan pengetahuan dan pendalaman. Terima kasih atas perhatiannya, semoga bermanfaat, dan Salam Sejahtera Untuk Kita Semua ! Matur Nuwun

Muhammad K Huda: A non exhausted blogger person within fullstack engineer (spicy food), open source religion, self-taught driver and maybe you know or don't like it. Simply says, Hello from Me!
Related Post