Awal bulan ini saya reuni lagi bersama tunggangan lama saya yaitu si Vivi (sebutan untuk motor Vario Techno CBS saya) Haha, si Vivi sudah lama dibawa saudara saya di Yogyakarta. Kenapa saya namakan si Vivi? Yang jelas adalah, karena Vario ini berwarna Odyssey Violet, dari kata Violet saya mengambil kata Vi, panggil saja Vivi. #TepokJidat
Saya kaget sewaktu diceritakan bahwa selama di Yogyakarta, sama sekali Vario ini tidak pernah minum BBM jenis Premium. #Why?. ringkasnya motor ini selalu diisi BBM jenis Pertamax. Dalam hati, apa saya mampu tiap hari membeli Pertamax jika saya menggunakan Vario ini. Saya tidak diceritakan terlalu panjang lebar mengapa si Vivi ini selalu minum BBM Pertamax. Namun saya coba searching di Google tentang spesifikasi lengkap Vario Techno CBS.
Setelah searching, saya menemukan bahwa perbandingan daya kompresi mesin Honda Vario adalah sebesar 10,7:1. Nah, setelah searching lagi, ternyata daya kompresi motor dengan besaran seperti ini sebenarnya “sangat tidak” dianjurkan menggunakan BBM Jenis Premium, tapi seharusnya menggunakan BBM Jenis Pertamax atau Pertamax Plus #tepokJidatLagi. Sebenarnya boleh-boleh saja menggunakan Premium, namun efek jangka panjangnya tidak bagus untuk mesin Vario.
Kenyataan memang benar, pembaca ! selama lebih dari 1 tahun. Motor Vario yang saya pakai ini, masih seger-seger saja. Dari waktu starter lancar, suara mesin normal, pendinginan juga fine-fine saja. Mungkin ini salah satu kelebihan Pertamax yang secara otomatis akan membersihkan rongga-rongga mesin di dalam motor.
Honda memproduksi motor jenis Matic ini memang dengan setingan agar pengguna beralih dari BBM Premium ke BBM jenis Pertamax. Pertamax merupakan produk unggulan Pertamina yang mempunyai kadar Oktan 92, BBM jenis Pertamax juga tanpa timbal dan sangat ramah lingkungan dibanding Premium yang mempunyai Oktan 88. BBM Jenis Premium setahu saya memang banyak kelemahan, selain mengandung timbal yang mengotori mesin, juga efek polusinya cukup mengganggu lingkungan.
Akan tetapi melihat kenyataan di lapangan, ternyata masih banyak orang-orang yang menggunakan Vario namun masih diminumi dengan BBM Premium. Efek jangka pendek memang tidak terlihat, namun jika terus-terusan “katanya” mesin cepat jebol. :O
Saya berfikir lagi, BBM Premium bersubsidi perliter harganya 4.500 perak, sedangkan BBM jenis Pertamax harganya 9.800 rupiah. Dari sini saya bisa mengambil kesimpulan bahwa BBM Pertamax memang tidak ditujukan untuk kalangan mahasiswa ya? #wkwkwk. Banyak postingan di internet yang bilang bahwa dengan memakai Pertamax, sama halnya kita membantu perekonomian negara kita. BBM Jenis Pertamax tidak disubsidi pemerintah, sehingga harganya selangit. Saya jadi ingat program pemerintah yang menganjurkan untuk segera beralih dari BBM bersubsidi.
Tak masalah dah, meski saya mahasiswa, semoga tetap bisa menjadi warga republik yang baik, dengan menaati peraturan pemerintah, tentunya dengan memakai Pertamax. 😀
Ane Pertamax, gan ! 😀