Masih dengan Linux Mint yang cantik dengan 4 Workspace yang selalu terisi penuh beserta berbagai aplikasinya yang masih terbuka. Sebelum itu, Workspace merupakan sebuah virtual screen dimana kita dapat mengibaratkan dalam satu komputer terdapat beberapa layar, setiap layar tersebut mempunyai area desktop yang sama namun saling berhubungan satu sama lain. Maksud saling berhubungan adalah jika kita membuka banyak aplikasi diantara Workspace tersebut, sama halnya akan menambah beban kinerja komputer. Jadi Workspace bukanlah area yang berbeda satu sama lain.
Usai meng-upgrade RAM laptop dengan tambahan 2 GB, maka laptop yang saya jinjing tiap hari sekarang mempunyai RAM dengan total 3 GB. Apa yang terjadi setelah itu? Betul sekali, kinerja laptop yang sebelumnya sering hang dan stuck saat bekerja meskipun hanya dengan membuka satu aplikasi ber-resource banyak, maka saat ini tidak ada lagi problem seperti itu bahkan laptop ini nyaris tanpa beban. Efek RAM 3 GB ini membuat Linux Mint 9 semakin garang, meskipun membuka banyak sekali aplikasi disetiap workspace, banyak tab di browser, coding, rendering gambar, editing video pun masih bisa dilakukan.
Karena faktor kuliah beserta pekerjaan-pekerjaan di dalamnya, saya memang diharuskan membuka banyak aplikasi dalam satu waktu sekaligus mencari banyak info dalam satu browser. Yang membuat saya tersenyum adalah kelebihan Linux dimana saat kita melakukan upgrade RAM maka akan lebih terasa dari pada kita menggunakan sistem operasi lain (yang berbayar). Lebih terasa dalam arti Linux lebih memiliki sentimen dan response tinggi terhadap kondisi Hardware.
Saya bersyukur telah menemukan OS yang cocok dan tidak terkendala masalah lisensi maupun kehalalan saat pemakaian. Walaupun tiap produk itu pasti mempunyai kekurangan, namun kebanggaan memakai sistem Open Source lebih dari segalanya. Thank’s.