Press ESC to close

Firefox yang Tak Seramai Dulu dan Cerita Ekstensi Saya yang Dicuri

Beberapa waktu lalu, ketika saya ingin mengembangkan ekstensi NetMeter Web untuk Firefox, saya iseng menelisik pangsa pasar browser ini. Ternyata, Firefox saat ini sudah sangat ditinggalkan oleh pengguna, dimana hanya sekitar 3% dari total pengguna browser di seluruh dunia.

Pangsa Pasar Firefox yang sangat menyusut di 2025 (~2% Pengguna Browser – Sumber: StatCounter)

Padahal, di masa keemasannya sekitar 10 tahunan yang lalu, Firefox sempat menguasai hingga 20-30% pangsa pasar. Angka yang kini tampak seperti kenangan masa lalu, masa emas yang sudah menjadi perunggu bagi Firefox.

NetMeter Web, yang sudah rilis di Chrome sejak 2023, sebenarnya punya sistem build yang bisa langsung saya porting ke Firefox tanpa banyak perubahan. Tapi begitu melihat angka pasar tadi, saya sempat ragu. Layakkah waktu dan effort development, untuk audiens yang semakin kecil di Firefox? Hmmm..

Bukti Masa Keemasan Firefox antara tahun 2010-2012 (Sumber: StatCounter)

Namun, tetap saja, tidak ada salahnya mencoba melebarkan sayap. Toh, sebagian pengguna setia Firefox dikenal sebagai kelompok yang sangat menghargai privasi dan teknologi terbuka, dua hal yang sebenarnya cukup sejalan dengan motivasi kenapa saya ekstensi NetMeter Web.

NetMeter Web dicuri Orang

Namun di tengah proses itu, saya justru mendapati satu hal yang cukup membuat dahi berkerut: NetMeter Web versi Firefox sudah lebih dulu muncul di Add-ons Store, tapi bukan dari saya.

Ya, ekstensi saya sempat dicuri oleh seseorang yang mendownload versi Chrome, lalu menggubah manifest dan mengunggah ulang ke Firefox Add-ons di bawah akun bernama Sodo66 (https://addons.mozilla.org/en-US/firefox/user/19016688/).

NetMeter Web yang diupload dan dicuri oleh Pengguna Sodo66 di Firefox Add-Ons

Ironisnya, itu terjadi sebelum saya sempat menyiapkan versi resmi untuk Firefox. NetMeter Web versi curian ini telah saya laporkan melalui pelaporan DMCA atau Hak cipta langsung ke email support Firefox. Dan… belum di take-down sampai saat ini (lebih dari 1 minggu). Entah kenapa saya kurang tahu.

Lalu, Kenapa Banyak Pengembang Mulai “Menyerah” pada Firefox?

Kembali ke topik utama, tentang lesunya market Firefox. Memang, beberapa pengembang lain juga mulai enggan merilis versi Firefox dari ekstensi mereka. Alasannya beragam, mulai dari teknis, ekosistem, hingga faktor bisnis.

  1. Manifest V2 yang Tertinggal
    Sementara Chrome dan Edge sudah berpindah ke Manifest V3, Firefox masih bertahan di Manifest V2 untuk kompatibilitas. Ini membuat banyak tool build modern (seperti web-ext, rollup-plugin-chrome-extension, dsb.) harus di-tweak ulang agar bisa berjalan di Firefox.
    Akibatnya workflow development menjadi lebih rumit dan butuh maintenance ekstra.
  2. Pangsa Pasar yang Terus Menyusut
    Dengan pengguna hanya di kisaran 3%, sebagian besar pengembang akhirnya lebih memilih fokus ke Chrome dan Edge, yang secara teknologi kini berbagi basis sama (Chromium). Bahkan, pada kasus saya, satu build sudah bisa menjangkau 90% pengguna browser dunia (Chrome, Microsoft Edge, bahkan Brave).
  3. Ekosistem dan Review Process yang Lambat
    Pengajuan ekstensi di Firefox Add-ons kadang memakan waktu lebih lama dibanding Chrome Web Store. Untuk pengembang independen, ini bisa jadi penghambat, apalagi jika update kecil saja harus menunggu beberapa hari untuk disetujui.
  4. Kurangnya Dukungan Komersial
    Di Chrome, banyak pengembang bisa monetisasi lewat integrasi platform Google atau promosi di ekosistemnya. Firefox relatif minim di area ini, membuat pengembangan di sana terasa lebih “idealistik” ketimbang praktis.

Tapi, Apakah Firefox Sudah Tidak Layak?

Tidak juga. Firefox masih punya tempat tersendiri, terutama bagi komunitas open-source, pengembang yang peduli privasi, atau mereka yang ingin lepas dari dominasi Google.

Namun untuk pengembang extension yang menargetkan reach luas, langkah ke Firefox kini lebih bersifat optional daripada prioritas utama. (Menurut beberapa sumber yang saya dapat)

Bagi saya pribadi, hal ini bisa menjadi sedikit acuan dimana dunia browser terus berubah, dan kadang keputusan teknis bukan hanya soal kode namun juga strategi,

Lalu apakah saya tetap akan merilis NetMeter Web versi resmi untuk Firefox?

Kemungkinan besar, IYA. Tapi kali ini dengan pendekatan yang lebih matang, agar kasus “versi bajakan” tidak terulang lagi. Sekaligus mematangkan fitur cross-browser compatibility.

Muhammad K Huda

A non exhausted blogger person within fullstack engineer (spicy food), open source religion, self-taught driver and maybe you know or don't like it. Simply says, Hello from Me!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cek untuk notifikasi e-mail jika komentar dibalas.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.