Kenapa Harus Facebook?

Kembali saya memasuki ruang yang setiap harinya pasti saya datangi. Ruang HMJ FTI. Tepat jam 12.05 saya sudah mendaratkan motor di kampus dengan membawa oleh-oleh panasnya terik matahari menyengat hingga menembus jaket. Entah apakah global warming sudah mendarah daging di Kota Semarang, sehingga masyarakat sekitar sudah terbiasa dengan cuaca seperti ini?

Tak pelak lagi, saya membuka tas dan mengambil laptop untuk ditaruh di meja ruang HMJ. Tinggal pencet keyboard laptop sudah menyala, karena saya memang jarang men-shutdown laptop, lebih tepatnya saya menggunakan fitur Sleep/Hibernate. Deru kipas, harddisk dan berbagai hardware di dalam laptop telah menghangat kembali sembari membuka browser.

Iya, jam 12 siang lebih adalah waktu dimana semua blocking situs sosial network paling populer sejagat (a.k.a Facebook) kembali dibuka oleh admin jaringan inet kampus. Sudah satu bulan ini Facebook, Youtube dan beberapa situs-situs tertentu dibloking oleh pihak kampus. Sebuah tindakan yang sudah biasa dilakukan oleh instansi-instansi besar untuk meningkatkan produktifitas karyawan maupun semua khalayak instansi yang ada.

Semua orang pasti sulit tersenyum jika hal ini terjadi. Facebook memang sering membawa efek buruk bagi pengguna, selain membawa kita mengulur-ulur waktu produktif, Facebook terkadang juga mempunyai efek negatif yang lain. Maka dari itu, keputusan bagian admin jaringan sungguh tepat melakukan bloking Facebook ini.

Dari hal itu, sekiranya apakah masih ada alternatif lain selain melakukan bloking situs milik Mark Zuckerberg tersebut? Kenapa harus Facebook? Kenapa Facebook disamakan dengan situs porno atau situs kurang layak lain? Apakah Facebook lebih buruk dari itu? Apa pendapat Anda?

Mungkin diperlukan suatu perdebatan sengit atau seminar yang berhubungan dengan masalah di atas untuk menghasilkan wacana yang efektif mengenai Facebook ini. Seperti yang dikatakan oleh banyak orang, Facebook bahkan mempunyai sisi positif yang melebihi sisi negatifnya, yaitu tali persaudaraan, silaturahmi, pertemanan dan sebagainya. Dan kembali lagi kita coba pertanyakan, Apakah situs yang berbasis pertemanan ini patut dilakukan pemblokiran?

Tepat Jam 1 Siang, Facebook kembali ditutup untuk khalayak kampus. Sekian.

 

Muhammad K Huda

A non exhausted blogger person within fullstack engineer (spicy food), open source religion, self-taught driver and maybe you know or don't like it. Simply says, Hello from Me!

 

One thought on “Kenapa Harus Facebook?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.