Press ESC to close

Optimasi WordPress Modern 2025 – Dari WebP, CDN, sampai Turunkan LCP

Bagaimana cara kalian melakukan optimasi WordPress? Tentu banyak sekali caranya.
Ambil contoh dalam hal speed atau kecepatan akses situs, penggunaan Plugin cache saja tidak cukup, saat ini kecepatan situs juga ditentukan oleh render browser, format gambar yang dipakai, dan seberapa cepat halaman utama tampil di layar pengguna (LCP – Largest Contentful Paint element).

Artikel ini merangkum tips dan trik sederhana tapi sesuai perkembangan WordPress versi 6.3.8 terbaru saat artikel ini ditulis.

Meskipun saat ini banyak plugin yang Gratis, tapi penyedia Plugin sering menyediakan fitur lebih dengan embel-embel Freemium juga. Yang pasti, kita masih bisa memanfaatkan versi gratis dari plugin tersebut.

Baik, apa saja yang setidaknya perlu kita lakukan perihal optimasi ini:


πŸ–ΌοΈ 1. Gunakan Format Gambar WebP atau AVIF

Format WebP dan AVIFΒ kini didukung penuh pada WordPress versi 6.5 ke atas.
Untuk postingan baru dan juga gambar baru, cukup unggah file berekstensi .webp, maka WordPress akan otomatis membuat berbagai ukuran (thumbnail, medium, large) secara native.

Penggunaan Webp ini sangat direkomendasikan untuk SEO maupun speed, karna format ini akan membuat gambar berukuran relatif cukup kecil, dengan kualitas masih bagus.

Jika web kalian punya banyak gambar lama yang belum format Webp:

Gunakan plugin Converter for Media yang bekerja secara lokal (tanpa API berbayar).
Plugin ini membuat versi .webp di folder khusus tanpa menghapus file asli.
Browser modern otomatis menerima versi WebP, sementara browser lama tetap mendapatkan JPG/PNG.

Setelah konversi, selalu hapus cache dan purge CDN agar file baru langsung disajikan.

# Tes curl bisa melalui https://reqbin.com/curl
curl -I -H "Accept: image/webp" https://domainmu.com/wp-content/uploads/2025/10/featured.jpg

Jika hasilnya menampilkan Content-Type: image/webp, artinya server WordPress sudah benar-benar melayani file WebP.


🌩️ 2. Integrasikan dengan CDN

CDN modern seperti BunnyCDN (berbayar tapi cukup murah untuk low visitor website), Cloudflare (free), atau CloudFront bisa mempercepat delivery gambar dan file statis ke seluruh dunia.

Cara paling simpel dan praktis menggunakan CDN dan Cache di WordPress adalah melalui plugin WP Fastest Cache. Plugin ini dapat membantu website kita perihal urusan cache (yang sebenarnya rumit) tapi dibuat lebih sederhana, hingga penggunaan CDN.

Versi gratis dari WP Fastest Cache sudah cukup untuk website blog seperti blog saya ini.

Berikut adalah rekomendasi config atau pengaturan WP Fastest Cache:

πŸ“‚ Klik untuk melihat konfigurasi

Setting & Config recommendation for WP Fastest Cache


πŸ“‰ 3. Perbaiki LCP (Largest Contentful Paint)

LCP adalah waktu yang dibutuhkan elemen terbesar (biasanya gambar hero atau judul utama) muncul sepenuhnya di layar.
Target ideal: di bawah 2.5 detik untuk perangkat mobile.

πŸš€ Langkah cepat memperbaiki LCP:

  • Aktifkan Preload di plugin cache (misal WP Fastest Cache atau LiteSpeed Cache).
  • Pastikan featured image tidak dilazy-load:
    loading="eager" fetchpriority="high".
  • Gunakan plugin Autoptimize untuk:
    • Inline & defer CSS
    • Defer JS execution
    • Preload key resources
  • Gunakan Flying Scripts untuk menunda eksekusi JavaScript non-kritis (delay 3–5 detik).
  • Hapus emoji script bawaan WordPress:
add_action('init', function() {
  remove_action('wp_head', 'print_emoji_detection_script', 7);
  remove_action('wp_print_styles', 'print_emoji_styles');
});

Langkah-langkah ini membantu browser menampilkan konten utama lebih cepat sebelum file lain selesai dimuat.

Lazy load itu kelihatannya selalu bagus, padahal dalam kasus LCP (Largest Contentful Paint), biasanya malah jadi musuh utama kalau dipakai sembarangan πŸ˜…


🧱 4. Kurangi Render-Blocking CSS/JS (opsional)

Bagian ini, tidak begitu saya rekomendasikan karna bisa mengubah default WordPress. Tapi jika kalian pengen benar-benar performa WordPress yang lebih ringan, bisa melakukan hal-hal ini:

  • Nonaktifkan CSS Gutenberg (tidak rekomendasi, hanya ketika kalian memang butuh banget full optimize):
    wp_dequeue_style('wp-block-library');
  • Pindahkan jQuery ke footer agar tidak memblokir render awal:
    wp_deregister_script('jquery');
    wp_register_script('jquery', includes_url('/js/jquery/jquery.min.js'), false, null, true);
    wp_enqueue_script('jquery');
  • Kalian bisa gunakan plugin semacam OMGF untuk menyimpan font Google secara lokal, atau ganti ke system font stack.
  • Tapi setidaknya, jika kalian sudah menggunakan Plugin cache sekaligus CDN, masalah render-blocking akan sedikit teratasi, karena CDN otomatis membuat delivery assets menyesuaikan geo-location visitor.

5. Plugin yang Direkomendasikan

  • Cache plugin: WP Fastest Cache
  • Webp conversion: Converter for Media
  • CDN: Cloudflare, BunnyCDN
  • Fonts assets: OMGF

Dengan kombinasi WebP + CDN + CSS/JS defer, WordPress modern bisa mencapai LCP 2–3 detik di perangkat mobile tanpa plugin berbayar.

Muhammad K Huda

A non exhausted blogger person within fullstack engineer (spicy food), open source religion, self-taught driver and maybe you know or don't like it. Simply says, Hello from Me!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cek untuk notifikasi e-mail jika komentar dibalas.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.