Iron Man 3, Terobsesi dan Sangat Mengobsesi

Semua yang telah disajikan oleh sebuah film kepada penonton merupakan hasil dari jerih payah kru perfilman. Mereka bekerja untuk menciptakan sesuatu yang bisa jadi adalah buah dari khayalan hingga polesan kisah nyata. Film pasti memiliki nilai estetis (estetika) tersendiri bagi setiap penonton. Tidak jarang para penonton, terutama orang-orang Indonesia menjadi sangat kecanduan dengan film-film garapan Hollywod Amerika Serikat. Mari kita sedikit membahas mengenai Iron Man 3.

Tony Stark

Mulai dari aktris, artis bahkan figuran yang berkelas, setingan tempat dengan nuansa pas, hingga hasil akhir yang menawan. Semua itu membuat kita sering tercengang kagum di kursi bioskop. Baru saja saya bersama teman-teman menikmati Iron Man 3 versi 3D. Movie berkelas penuh sentuhan teknologi. Saya pun bergumam dalam hati “Ah.. ini filmnya anak IT nih !“, maksudnya puas meski Iron Man baru saja diputar. Detik awal hingga film berakhir, saya lihat satu orang pun di bioskop yang pindah dari tempat duduknya. Ekspekstasi yang luar biasa Iron Man 3 ! Apa yang menjadikannya sangat hebat bagi penonton ? Kemungkinannya adalah sebagai berikut

Terobsesi

Dari sisi direktor (Shane Black) Iron Man 3,  saya berfikir dia merupakan seorang yang terobsesi dengan future technology. Memang semua film-film bergenre technology pasti menampilkan sesuatu yang belum ada di jamannya. Kita ambil contoh JARVIS, komputer super canggih pengontrol robot Iron Man sekaligus assisten digital Tony Stark. Selanjutnya teknologi Hologram film Iron Man 3. Teknologi tersebut memang telah dikembangkan saat ini, namun belum menemukan titik realita yang benar-benar terjamah secara penuh.

Semua high tech dalam Iron Man 3 adalah obsesi sang Direktor film untuk menggugah para penonton bahwa teknologi yang ditampilkan dalam film ini bukanlah angan-angan belaka. Kita lihat saja beberapa tahun lagi apakah teknologi ini akan tampil nyata di hadapan kita?

Pengecualian untuk robot Iron Man. Robot yang memiliki tenaga super canggih ini. Dapat dikendalikan dengan atau tanpa manusia di dalamnya. Mungkin butuh beberapa dekade untuk menciptakan robot berteknologi mirip Iron Man or Patriot ini. Wait for long long time, Maybe ??? Sungguh sangat “mengerikan” jika di dunia ini ada robot mirip seperti itu. Siapakah nanti manusia yang mampu menciptakannya ?

Mengobsesi

Iron Man 3 di Moscow (Shockya com)

Bagi mahasiswa IT seperti saya, film ini bagai pendongkrak semangat untuk terus berkarya di bidang teknologi informasi. Apa yang membuat semua orang tercengang menonton Iron Man, akan menimbulkan suatu feel tertentu setelah menontonnya. Penonton pun menjadi terobsesi dengan kecanggihan, keglamoran (jangan banyak-banyak), dan kemolekan efek komputerisasi di dalam film Iron Man Three.

 

Muhammad K Huda: A non exhausted blogger person within fullstack engineer (spicy food), open source religion, self-taught driver and maybe you know or don't like it. Simply says, Hello from Me!
Related Post