Instalasi Ruby pada Ubuntu

Ruby adalah salah satu bahasa pemrograman yang bisa dikatakan memiliki popularitas menanjak akhir-akhir ini. Setidaknya berkat kesuksesan Twitter dengan Ruby on Rails (meski sekarang tidak sepenuhnya menggunakan framework RoR) dan beberapa web lain yang menggunakan Ruby sebagai sistem utama web. Ruby menurut penulis sendiri adalah bahasa pemrograman yang memiliki struktur sintaksis (syntax) cukup simple dibanding bahasa pemrograman lain, dan tentu saja mudah dipelajari.

Ruby Bestfriend (by Tylerkern on DeviantArt)

Ruby Bestfriend (by Tylerkern on DeviantArt)

Tutorial kali ini adalah kelanjutan dari tulisan sebelumnya yang berjudul Programer Web dan Lubuntu. Sambil ngangkat galon minum air atau sambil menyelam minum air, penulis bermaksud memberikan sedikit tutorial mengenai instalasi Ruby, sembari memberikan penjelasan mengenai instalasi dan review singkat Ruby yang berjalan pada komputer spesikifikasi minim.

Berikut adalah senjata yang saya pakai untuk tutorial kali ini:

  • Lubuntu 16.04 (berjalan pada Asus Netbook E Series)
  • LXTerminal (Terminal emulator LXDE Lubuntu)
  • Koneksi Internet (wajib)

Tidak usah terlalu risau dengan tutorial ini, apalagi jika pembaca menggunakan OS Ubuntu Family atau Ubuntu versi lain. Karena penulis dapat menjamin pasti berjalan dengan lebih baik dibanding perangkat yang saya pakai sebagai tutorial ini (Asus Netbook E Series).

Instalasi Dependency Pendukung

Pada sistem operasi Ubuntu, Ruby membutuhkan dependency atau perangkat lunak pendukung yang wajib dipasang pada sistem operasi. Silahkan ikuti perintah berikut melalui terminal:

$ sudo apt-get update

Untuk memastikan repository pada Ubuntu telah terbarui

Kemudian lakukan instalasi seluruh dependency Ruby dengan perintah berikut:

$ sudo apt-get install git-core curl zlib1g-dev build-essential libssl-dev libreadline-dev libyaml-dev libsqlite3-dev sqlite3 libxml2-dev libxslt1-dev libcurl4-openssl-dev python-software-properties libffi-dev nodejs

Setelah semua dependency terpasang, maka lanjutkan dengan instalasi Ruby Environment Manager.

Instalasi Rbenv

Ruby membutuhkan sebuah lingkungan (environment) tertentu agar dapat berjalan pada sistem operasi. Seperti halnya Java yang mengharuskan adanya JVM (Java Virtual Machine), Ruby pun mengharuskan adanya semacam Virtual Machine (mesin virtual) namun lebih kepada pengelolaan lingkungan Ruby itu sendiri.

Ada 2 pilihan mesin virtual yang dapat pembaca pakai untuk memulai instalasi Ruby, yaitu:

  • Rbenv -> rbenv.org
  • RVM -> rvm.io

Keduanya memiliki fitur dan fungsionalitas yang hampir sama, dimana dapat dipakai untuk melakukan manajemen lingkungan development Ruby. Namun Rbenv lebih banyak dipakai developer, alasannya? Karena .rbenv lebih mudah konfigurasi untuk level production dibandingkan RVM.

Berikut adalah perintah pada LXTerminal untuk instalasi Ruby menggunakan Rbenv:

  • Pastikan pembaca berada pada $home direktori Ubuntu dengan perintah
$ cd
  • Rbenv menempatkan source code utama di Github, karena kita telah melakukan instalasi Git pada bagian instalasi dependency sebelumnya, kita cukup mengetikkan perintah berikut untuk melakukan kloning sumber Rbenv dari Github dengan perintah git clone <sumber_repo> <nama_direktori>, berikut adalah perintahnya:
$ git clone https://github.com/rbenv/rbenv.git ~/.rbenv

Keterangan: perintah diatas akan melakukan kloning sumber Rbenv di dalam direktori .rbenv pada direktori HOME Ubuntu. Oleh karena itu pastikan pembaca berada pada direktori HOME. Karena jika .rbenv berada pada direktori lain selain HOME maka akan memusingkan pembaca pada konfigurasi-konfigurasi selanjutnya.

  • Langkah selanjutnya adalah menampung hasil kloning Rbenv kedalam bash script Ubuntu. Script bash Ubuntu terletak pada file .bashrc direktori home. Pada baris paling akhir silahkan paste atau ketik script berikut pada .bashrc menggunakan ‘nano’ atau ‘vim’. Penulis menggunakan ‘nano’
export PATH="$HOME/.rbenv/bin:$PATH" >> ~/.rbenv

eval "$(rbenv init -)" >> ~/.rbenv
(Copy-Paste 2 baris script di atas ke dalam .bashrc)
  • Simpan pengaturan .bashrc dan eksekusi dengan perintah :
$ exec $SHELL

Eksekusi perintah tersebut berguna agar .rbenv dapat langsung berjalan pada sistem shell tanpa perlu melakukan restart Terminal atau pun OS. Sekaligus melakukan init instalasi rbenv pada sistem.

Instalasi Ruby-Build

Ruby-build adalah sebuah plugin untuk .rbenv yang harus ditanam didalam direktori plugin .rbenv agar kita dapat melakukan instalasi versi Ruby tertentu sekaligus untuk menghapus instalasi versi ruby. Namun ruby-build sebenarnya adalah sebuah program yang dapat berjalan sendiri (standalone) tanpa memerlukan rbenv. Berikut adalah langkah instalasi Ruby-build pada Rbenv:

  • Lakukan kloning repository ruby-build pada direktori plugin .rbenv dengan perintah berikut:
$ git clone https://github.com/rbenv/ruby-build.git ~/.rbenv/plugins/ruby-build
  • Kemudian tambahkan PATH ruby-build hasil kloning diatas kedalam .bashrc dengan perintah pada terminal:
$ echo 'export PATH="$HOME/.rbenv/plugins/ruby-build/bin:$PATH"' >> ~/.bashrc
  • Selanjutnya eksekusi SHELL agar ruby-build dapat terinstall sepenuh kedalam rbenv maupun sistem, gunakan perintah:
$ exec $SHELL

Instalasi Versi Ruby

Jika instalasi environment Ruby menggunakan Rbenv diatas telah dilakukan. Anda belumlah dapat menjalankan Ruby pada perangkat komputer pembaca, karena perintah-perintah diatas hanyalah untuk keperluan instalasi dependency ruby maupun rbenv sebagai environment manager.

Langkah selanjutnya adalah melakukan instalasi Ruby pada mesin melalui perintah Rbenv. Karena kita telah menambahkan ruby-build sebagai plugin Rbenv, maka dari itu kita dapat melakukan instalasi versi Ruby dengan perintah berikut:

$ rbenv install 2.4.2

Tunggu hingga instalasi selesai. Karena pengalaman penulis, instalasi Ruby cukup membutuhkan waktu yang lama dengan koneksi internet standar. Alasannya adalah selain melakukan downloading langsung dari sumber Ruby, Rbenv juga melakukan instalasi atau kompilasi pada sistem yang cukup memakan waktu.

2.4.2 adalah versi Ruby yang terdapat pada daftar instalasi ruby-build. Ada banyak versi yang dapat anda install sesuai dengan kebutuhan versi. Namun penulis merekomendasikan versi ruby yang paling stabil, semisal 2.4.2 adalah versi yang cukup stabil saat tutorial ini saya tulis.

Setelah instalasi Ruby berhasil, kita bisa mengkonfigurasikan versi Ruby yang terpasang tersebut kedalam sistem secara global agar Ruby dapat dipakai pada seluruh sistem meski pembaca berpindah direktori. Berikut adalah perintahnya :

$ rbenv global 2.4.2

Untuk memastikan apakah Ruby telah terpasang ke dalam sistem Ubuntu. Tutup terminal dan buka kembali terminal pada Ubuntu pembaca, lalu ketikan perintah berikut pada Terminal:

$ ruby -v

Jika perintah diatas menampilkan detail versi Ruby yang terpasang, maka instalasi Ruby telah berhasil.

Kesimpulan dan Troubleshooting

Seusai melakukan serangkaian tutorial diatas pada laptop mini yang penulis gunakan, ternyata Ruby dapat berjalan baik pada perangkat tersebut. Bahkan penulis telah mencoba membuat beberapa project berbasis Rails dan juga berjalan baik tanpa ada masalah.

Catatan:

  • Jika pembaca mengalami masalah ketika melakukan perintah instalasi rbenv install <versi>, misalnya terlalu lama, pastikan kecepatan koneksi internet pembaca cukup memadai untuk mendownload source ruby.
  • Selain itu, penulis juga merekomendasikan untuk menutup seluruh aplikasi yang berjalan pada Ubuntu (kecuali terminal) pada saat melakukan perintah rbenv install <versi>, agar proses building Ruby pada sistem berjalan lancar.

 

 

Muhammad K Huda

A non exhausted blogger person within fullstack engineer (spicy food), open source religion, self-taught driver and maybe you know or don't like it. Simply says, Hello from Me!

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.