Selama 10 tahun terakhir ini, setidaknya Google telah menjadi primadona bagi pengguna internet sebagai mesin pencari paling spesial. Di jagat dunia maya, terdapat 13 search engine atau mesin pencari yang digunakan oleh seluruh pengguna internet, diantaranya adalah :
- Baidu, milik China
- Bing, milik Microsoft
- Google,
- Yandex, milik Russia
- Yahoo,
- DuckDuckGo, Blekko dan lain sebagainya
Setiap mesin pencari memiliki karakteristik, fitur, maupun cara melakukan crawling data website. Sehingga mau tidak mau, seorang developer web atau blogger yang ingin website atau blog mereka tersaring dengan sempurna oleh search engine, harus mengikuti tata aturan mesin tersebut.
Seperti yang penulis katakan tadi, Google adalah mesin pencari terlaris dan setidaknya kita bisa mengikuti beberapa aturan yang disarankan oleh search engine tersebut agar website kita bisa tampil di mesin pencari Google. Berikut adalah beberapa hal teknis yang perlu pembaca ketahui untuk diaplikasikan pada struktur website Anda :
Pemasangan Web Analytic
Pertama, adalah web analytic. Apa itu ? Web analytics adalah sekumpulan script yang ditaruh di header atau footer sebuah website untuk dijadikan sebagai sinyal dan penanda agar website tersebut dapat menelusuri kegiatan pengunjung website. Penambahan web analytics merupakan strategi SEO (Search Engine Optimization) dan juga penganalisa trafik web yang pastinya digunakan oleh para blogger maupun webmaster.
Ada beberapa webmaster Analytics yang bisa Anda pasang di blog, diantaranya adalah :
- Google Analytics (free)
- Histats (free)
- Bing Webmaster (free)
- Alexa Dashboard (free and Pro edition)
Bagi pembaca yang ingin memaksimalkan SEO website, silahkan pasang keempat script analytic di website atau blog pembaca. Alternatif lain, agar tidak terlalu banyak javascript yang diincludi di website adalah cukup dengan menambah meta reference id untuk masing-masing analytics.
Struktur Heading Website
Lebih teknis lagi, struktur heading sebuah website juga mempunyai pengaruh pada mesin pencari yang akan membedakan judul maupun sub judul sebuah website. Jika dalam tag HTML pembaca pernah mendengar H1, H2, H3 dan seterusnya hingga H6, itulah yang disebut Heading.
Struktur heading terbaik, menurut beberapa sumber adalah seperti berikut :
- H1, Heading 1 diharapkan tampil satu kali dalam sebuah halaman website. H1 juga dimaksudkan sebagai representasi keyword utama website pembaca. Pada home page, pembaca bisa melakukan set H1 pada deskripsi situs.
- H2, Heading 2 bisa pembaca tampilkan beberapa kali. Contohnya pada halaman home, H2 bisa pembaca set pada judul postingan.
- H3, opsional. Biasanya diset pada sebuah halaman artikel yang menandakan bahwa bagian tersebut merupakan sub sub judul dari postingan.
Jangan lupakan ALT tag sebuah gambar
Dalam suatu posting, terkadang kita menyisipkan gambar untuk memperjelas maksud dari isi postingan atau artikel kita. Jika pembaca perhatikan, tag HTML memiliki fitur yang dinamakan ALT (Alternate). ALT merupakan tambahan tag yang bisa dimasukkan kedalam tag IMG.
Fungsi ALT, jelas sekali untuk mempermudah mesin pencari agar dapat mengenali sekaligus melakukan crawl pada gambar kita, sesuai ALT yang kita tulis. Search engine yang telah merayap dan memasukkan gambar kita di database mereka, selanjutnya akan menampilkannya saat user mengetikkan kata kunci pada ALT yang kita tulis pada gambar tersebut.
Pada gambar di atas, pembaca bisa melihat contoh pengesetan ALT gambar dengan sangat mudah sesaat setelah user melakukan upload gambar pada CMS WordPress.
Meta Description
Meta tag description terletak di head website kita. Meta Description digunakan sebagai deskripsi singkat sebuah halaman website. Meskipun search engine sebenarnya tidak terlalu berpatokan pada meta description, tapi hasil sebuah pencarian pada search engine bisa dipastikan berasal dari tag Meta Description.
Tips membuat meta description :
- Gunakan deskripsi yang singkat, padat, dan berisi. Perkiraan deskripsi yang bagus antara 30 hingga 50 kata.
- Masukkan kata kunci penting artikel anda dalam deskripsi tersebut
- Jika anda menggunakan WordPress, gunakan plugin Metadata untuk melakukan pembuatan manual tag Meta Description.
Hindari Flash, Perbanyak Text
Website berjenis flash saat ini sudah mulai ditinggalkan oleh para developer. Bahkan website berjenis flash ini sudah sangat sulit kita temukan di dunia perwebsite-an. Sesuai rekomendasi mesin-mesin canggih crawling (perayap), Perbanyaklah konten berjenis teks untuk halaman website kita.
Dalam sebuah posting artikel blog misalnya, batasan minimal teks yang baik agar website kita mudah dikenal oleh search engine adalah diantara 350 kata (minimal). Sertakan juga gambar pendukung, jangan terlalu banyak dan usahakan juga kompres gambar seminimal mungkin agar terload dengan cepat.